Apakah nama aplikasi seperti Twitter, Zoom, YouTube, atau Google perlu ditulis miring?

Nama aplikasi atau perangkat lunak tidak ditulis dengan huruf miring. Kata seperti Twitter, Zoom, YouTube, atau Google tidak diketik miring dalam sebuah tulisan karena termasuk pada nama diri dalam bahasa asing, yaitu nama aplikasi atau perangkat dari sebuah perusahaan.

Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut.

Ejaan adalah kaidah yang menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Ejaan dalam bahasa Indonesia diatur dalam sebuah kaidah yang dikenal dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam kaidah tersebut diatur pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan.

Salah satu aturan dalam PUEBI adalah pemakaian huruf miring.

Aturan pemakaian huruf miring pada PUEBI di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
4) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

Kata Twitter, Zoom, Youtube atau Google merupakan nama diri (dalam bahasa asing) dari nama aplikasi atau perangkat dari sebuah perusahaan sehingga penulisannya tidak ditulis miring.

Dengan demikian, kata seperti Twitter, Zoom, YouTube, atau Google tidak diketik miring dalam sebuah tulisan karena termasuk pada nama diri dalam bahasa asing, yaitu nama aplikasi atau perangkat dari sebuah perusahaan.

Selain itu, huruf miring dipakai untuk menunjukkan bahwa kata (bahasa asing atau daerah) itu memiliki makna yang berbeda dengan yang kita ketahui pada bahasa kita. Nama aplikasi Twitter, Zoom, YouTube, atau Google tidak dimiringkan karena artinya sama saja.

Contoh artikel jurnal penamaan aplikasi Twitter. https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JP-IPS/article/download/2813/2391

“Eh kalo mau nulis ‘WhatsApp’ tuh pake huruf besar, kecil, atau miring, sih?” dan “Macbook, macbook, atau Macbook? Atau jangan-jangan, macbook?”. Kerap kali, kita merasa bahwa semua kata asing mesti dicetak miring. Padahal, nama merek cukup ditulis dengan awalan kapital saja, tidak perlu dicetak miring (Yudhistira, 2020).


Sumber Referensi 
PUEBI




Komentar

Postingan Populer