Memecahkan Kerinduan

Kenapa rindu tak terlihat?
Karena jika terlihat, senyuman tak akan membuat terpikat.
Kenapa isi hati tak bisa diutarakan?
Karena jika diutarakan, suasana akan berantakan.

Saya mencoba meredam ego, untuk tetap bertahan di dalam kecemasan. Sayangnya ini tak berlangsung lama, selalunya rindu ingin segera dituntaskan. Beberapa hal yang membuat kuat adalah kesyukuran, rasa keberuntungan dipertemukan dengan banyak orang baik.

Waktu kini bergulir, rencana Sang Kuasa seringnya membuat tak bisa berkutik. Alhamdulillah untuk segala hal yang berhasil terlewati. Kini pilihan berada di tanganku, ingin kembali memendam atau segera meredam dengan waktu yang cepat.

Setulus-tulusnya manusia lain, tak ada yang setulus mereka. Sesayang-sayangnya manusia lain, tak ada yang sesayang mereka. Sebaik apapun manusia lain, mereka akan selalu jauh lebih baik. Ya, mereka orangtuaku yang penuh kasih mendidik dan menyemangati. ๐Ÿค 

Sesederhana apapun suasana di desaku, suasananya tetap yang paling terindukan. Sesederhana apapun rumahku di desa, suasananya tetap yang ternyaman. Bocah-bocah yang berisik, pertanyaan lirih mereka yang memintaku untuk segera kembali. Terima kasih untuk semua ungkapan kerinduan kalian yang selalu menjadi acuanku untuk segera menyelesaikan urusan.

Ditinggalkan dan meninggalkan memang sama-sama hal yang berat, tapi kembali dipertemukan adalah sebuah keinginan. Tenanglah, insyaallah semua akan segera terpecahkan.:)

Be fighting!


Komentar

  1. Maa Syaa Allah, Tabarakallah. Suka sama tulisannya. ๐Ÿงก

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyaallah tabarokallah, Fahiraku. Terima kasih sudah repot-repot baca celotehkuuu.๐Ÿค

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer