Cerita 5 April Bersama Adik-adikku

Mereka sangat lucu, mengatur konsep kejutan untukku H-0 di rumahku sendiri. Kepolosannya benar-benar membuatku terhibur. Terima kasih adik-adikku🤍. 

Siang hari yang riuh. Di lantai bawah terdengar suara gemuruh, entah apa itu pikirku? tak seperti biasanya gemuruh ini disertai bisikan. Rupanya random sekali, ada yang berbisik dengan suara yang masih terdengar, ada yang berdebat dengan nada naik, dan ada pula yang kena ocehan karena tidak mengikuti kesepakatan, serta aktivitas lainnya. Entah mereka sadari atau tidak, mereka berisik tentangku di ruangan bawah, sementara kamarku tepat di atas ruangan mereka bergemuruh. 

Gunting dan lem seolah menjadi rebutan.
Rupanya mereka sedang menyiapkan kejutan. Tentu saja kejutannya akan mudah kudeteksi, suaranya yang ribut, benar-benar membuatku tak bisa berkonsentrasi melanjutkan bacaanku.

Seketika aku diam menyimak.
Sebelumnya telah berulangkali kuingatkan tuk tak merayakan ultah. Bahkan aku pun tak pernah menyampaikan tanggal dan bulan lahirku agar mereka tak merayakan. Namun entah angin dari mana, rupanya mereka tahu juga. 

Adik-adikku menyiapkan kejutan mengulang 5 Aprilku, di detik itu aku menyimak dari atas kamar dan tak enak hati menegur/menghentikan rencana dan semangat mereka yang luar biasa menyiapkan kejutan kado penuh cinta. Hingga tak lama kemudian kudengar ada di antara mereka yang mengingatkan pelarangan merayakan hari lahir ini, "Heee, kira nabilang us nda boleh rayakan ultah." Lalu dengan sigap ditentang temannya, "Ini kan cuman kasih kejutan, bukan ulang tahun, karena tidak ada kue dan tidak ada lilin. Kata us boleh berbagi hadiah supaya tambah cinta". Lalu yang lain turut pula mengiyakan.

Mendengar diskusi tersebut aku tertegun. Nyatanya momen merayakan sesuatu sudah menjadi momok yang membahagiakan untuk mereka. Ada candu bahagia yang membuat mereka tertarik untuk terus melakukannya.

Tapi, bagaimana?
Ini tidak boleh menjadi budaya. Karena ini bukan budaya kita. Tanpa mengecewakan mereka hadiahnya tetap kuterima, sambil tetap mengingatkan dan menasihati secara perlahan. .

Terima kasih adik-adikku, aku belajar banyak dari kalian. Aku banyak bahagia juga karena kalian. Sukses untuk kita semua, semoga kalian tetap rendah hati hingga sukses nanti. 




Komentar

Postingan Populer