Ada dan Tiada

Pernahkah Anda berpikir untuk tiada?


Jika bisa memilih, banyak di antara kita yang nyatanya lebih ingin untuk tidak ada di dunia ini. Kemegahan alam yang terpancar di sudut desa, mencoba menerawang beragam pernak-pernik aktivitas manusia. 

Kita sebenarnya hidup untuk apa? Pertanyaan sederhana yang akan memberikan beragam ekspresi. "Wahai Ibu tua apa tujuan Anda hidup?", tanya seorang remaja. "Tentu saja saya hidup untuk melihat anak-anakku sukses Ananda. Saya hidup untuk bahagia." jawab Ibu tua itu. "Lantas, kesuksesan seperti apa yang Anda dambakan wahai Ibu tua?", tanyanya lebih dalam lagi. "Kesuksesan yang kudambakan adalah bisa melihat anakku menjadi orang yang memiliki jabatan tinggi dan uang berlimpah, hingga tidak ada lagi orang yang merendahkan dia dan keluarganya kelak." Remaja itu lalu membalas dengan senyuman.

Ia mulai menatap langit yang luas. Pamit melewati Ibu tua yang ditemuinya di jalan. Lalu, berhenti di lahan luas yang terbentang dengan jelas pemandangan kekuasaan pemilik semesta .

Pernyataan Ibu tua tadi membuatnya berpikir keras, betapa sederhana tujuan hidup Ibu itu. Sampai ia lupa akan alam selanjutnya. Di sisi lain, Ibu itu begitu mulia memikirkan kebahagiaan anak-anaknya di atas kebahagiaan dirinya. Tapi sedih rasanya ia belum paham bahwa kesuksesan dunia tidak hanya sekadar uang dan jabatan.

Setiap kita telah tertakar masalah hidupnya masing-masing. Banyak yang memilih untuk tidak ada di dunia karena ia merasa bebannya yang paling berat. Sesederhana si miskin yang ingin kaya, si sakit yang ingin sehat, dan kesederhanaan lainnya. Tapi, apa yang bisa membuat Anda cukup? Apa yang bisa membuat Anda sadar untuk ada? Pernahkah Anda memikirkan takdir?

Ada dan tiadanya kita sudah punya skenario. Sudah tersusun rapi dengan segala rangkaian dan ciptaan-Nya. Seseorang akan meminta untuk tidak ada karena syukurnya yang kurang. Kepalanya terlalu tinggi mendongak ke atas, hingga rasa sakit kedengkian membuatnya sia-sia berada dalam kehidupan.

Cobalah pahami betapa berartinya Anda! Dipilih Tuhan untuk menjadi pemeran utama jalan cerita Anda, bukankah Anda orang terpilih? Sangat istimewa hingga diberikan kesempatan bermain peran di dunia milik Allah.

"Mari menyudahi segala keputusasaan. Sadarilah eberadaanmu itu karena kamu punya nilai. Jangan terlalu cepat berpikir untuk berhenti memainkan peran. Ingat janji Allah bersama kesulitan ada kemudahan."

 

Komentar

Postingan Populer