Aksi Reaksi dalam Hidup

Energi☀️

Sore yang cerah dengan suasana hati yang surut. Rasanya energiku telah tersedot habis oleh jiwaku sendiri. Ketika aku menginginkan takwa, tapi ambisi membawaku mengikuti nafsu belaka. 

Sesuatu hal yang dikejar dan tak berkesudahan. Jiwaku nampak dikendalikan oleh banyak kontrol, ketika ada yang berujar sesuatu tentangku, reaksiku membawaku harus menunjukkan aksiku. Terlebih jika yang berujar adalah orang terdekatku, terkasihku, semua nampak sebagai pengharapan yang begitu dalam, padahal ragaku belum tentu bisa beraksi sesuai pengharapan itu. Menolak pun cuman bisa melalui mulut, tapi reaksiku saat itu akan berbeda dengan aksi yang akan kutargetkan. Aksiku akan mempertimbangkan begitu dalam akan pengharapan mereka.

 Energiku tersedot habis oleh bayang-bayang ekspektasi yang membuncah di kepala. Ingin rasanya berteriak tumpah di tengah lautan, tapi tanpa seorang pun yang mendengar. Penat sekali, aku butuh energi baru. Aku butuh mengambil semangat baru.

 Biasanya anak-anak kecil menjadi ruangku untuk mengisi energi, untuk memulihkan kembali semangat yang menurun. Tapi ternyata kali ini berbeda. Aku benar-benar kalah dengan keadaan, semuanya seakan mengekang. Bayang-bayang itu begitu menggerogoti. 

Komentar

Postingan Populer