Berserah Kepada-Nya

Dari sekian banyak perjalanan, sekian pengalaman, fase-fase yang pernah terlewati, tak kutemukan nikmat paling menenangkan selain ikhlas dan berpasrah hanya Kepada-Nya. Jatuh membawa luka adalah pusaran sementara, menyudahi semuanya adalah pilihan paling konyol, lantas bangkit pun butuh pendorong.

Kumulai menyerap kembali keburaman yang terjadi, bukan karena usaha yang tak terbalas, bukan doa yang tak terkabul. Tetapi keadaan yang bukan kuasaku, keadaan selalu menjadi keputusan Tuhanku. Ya, takdir disusun seapik mungkin oleh-Nya. Tak ada yang pantas kusesali, tak ada yang pantas kutangisi lagi.

"Kita itu lemah. Tak selayaknya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Kita itu butuh Allah bahkan dalam setiap kedipan mata. (Wa laa takilnii ilaa nafsi thorfata'ain)."
💌 Kak Erlan Iskandar hafizhahullahu

Kesadaran akan kuasa-Nya membuatku lega menjalani hari yang masih lurus di jalan-Nya. Tak terbayang betapa baik dan sayangnya Tuhan padaku, hingga nikmat keimanan masih dikokohkan di hatiku. Tak ada yang lebih nikmat dari kesadaran bahwa hidupku hanya untuk-Nya. Kerisauanku mulai terkikis punah akan kefanaaan.



Komentar

Postingan Populer