Cara Berkomunikasi dengan Anak Sesuai Umur, Ayah dan Bunda Cerdas Wajib Tau Tahapan-tahapan Ini!

 


 

Quena.id - Komunikasi adalah kunci utama dalam kehidupan sosial. Keberadaan komunikasi memungkinkan adanya interaksi produktif.

Komunikasi terpenting dalam sejarah dan perkembangan manusia adalah komunikasi perasaan. 

Sobat quena, salah satu kesalahan pola asuh yang lumrah terjadi yaitu bayi-bayi biasanya hanya diberikan emosi bahagia saja, padahal bayi juga perlu menerima berbagai jenis perasaan orang tuanya.

Hal ini bisa menjadi negatif karena anak akan berkembang menjadi sosok yang tidak mampu berempati pada perasaan orang lain, bahkan orang tuanya sendiri. 

Anak bahkan tidak mampu mengenal dan menerima perasaannya sendiri. Apa pun yang dirasakannya, mereka hanya ngambek dan menggerutu.

Di lansir dari grup dr. Dono Baswardono di Facebook mengungkap bahwa anak-anak dan remaja yang tak pernah diberi waktu dan ruang untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya akan berakhir menjadi pekerja yang tak pernah memberi usulan dan pasangan yang merasa berhak mendapatkan segalanya dari istri/suaminya.

Sobat quena sebagai Ayah dan Bunda, atau calon Ayah dan calon Bunda mulailah sampaikan perasaan kepada bayi dan pedulikan kondisi perasaan anak-anak.

Perasaan itu sama pentingnya, bahkan tak lebih penting dari pikiran. Jika pesan dari perasaan selalu benar, pesan dari pikiran bisa keliru.

Menurut dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D, yang merupakan seorang psychoanalyst, graphologist, sexologist, serta marriage & family therapist menerangkan bahwa sebenarnya, bicara atau berkomunikasi sudah dimulai sejak masa bayi. 

Berikut cara berkomunikasi dengan anak sesuai umur menurut dr. Dono Baswardono.

1. Berkomunikasi dengan Anak 3-5 Tahun

• Bantu anak menggunakan kata-kata untuk menyampaikan perasaan mereka. 

• Berikan jawaban atas pertanyaan mereka.

• Beri penjelasan sederhana dan berikan pilihan terbatas.

• Mulai ajarkan strategi untuk mengelola perasaan mereka.

2. Berkomunikasi dengan Anak 6-8 Tahun

• Bicara dengan anak dengan cara yang terhormat.

• Fokus pada usaha mereka, alih-alih mengritiknya. Jangan pakai reward-punishment, tapi gunakan konsekuensi. 

• Mulai ajukan pertanyaan terbuka dan simak apa yang mereka sampaikan.

3. Berkomunikasi dengan Anak 9-12 Tahun

• Sesekali minta nasihat atau saran anakmu.

• Selalu beri dia pilihan. Simpulkan apa yang kau dengar darinya dan kroscek terlebih dahulu sebelum dirimu langsung bereaksi. 

• Sesekali bolehkan anakmu punya ide aturan keluarga. 

• Tertawalah bersamanya dan akui kesalahanmu. 

4. Berkomunikasi dengan Anak 13-18 Tahun

• Sengaja ambil waktu khusus untuk mengobrol.

• Ajukan pertanyaan khusus dan tetaplah bicara walau mereka tak mau membalas.

• Berdialoglah dengannya, bukan bicara kepadanya.

• Temukan kesempatan bicara memang langka, seperti saat mengantar mereka di mobil, atau saat mereka jeda main game.

• Hargai ruang aman remajamu. Jaga rahasia mereka.

• Percayai remajamu terlebih dahulu sebelum meminta mereka mempercayaimu. 

• Tak perlu berpura-pura. Remaja cukup besar untuk bisa menghargai dirimu sebagai individu.

Nah sobat quena, sekarang jangan salah lagi ya dalam berkomunikasi dengan anak. Komunikasi yang tepat lebih baik dan efektif akan membuat anak-anak semakin manis, santun, ramah, berbudaya, dan dinamis.***

https://www.quena.id/lifestyle/6659628930/cara-berkomunikasi-dengan-anak-sesuai-umur-ayah-dan-bunda-cerdas-wajib-tau-tahapan-tahapan-ini

Komentar

Postingan Populer