Penyebab Terjadinya Cyberbullying dan Cara Ampuh Mengatasinya di Tengah Gempuran Media Sosial

Quena.id - Cyberbullying atau dikenal juga dengan perundungan siber atau tindakan merendahkan orang lain melalui jejaring sosial adalah hal yang cukup krusial saat ini. 

Mengapa? Sobat Quena bisa menyaksikan sendiri, perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini memperlihatkan kita akan banyaknya kejadian cyberbullying di media sosial.

Cyberbullying yang terjadi bisa berupa pemberian komentar negatif, fitnah, pelecahan, pengucilan, dan lainnya. Berikut kita simak penyebab dan cara mengatasi cyberbullying. 

Penyebab Terjadinya Cyberbullying 
Menurut pengamat pendidikan Adjat Wiratma terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang melakukan tindakan perundungan siber atau cyberbullying. 

Faktor pertama, tingkat kebahagiaan anak yang memengaruhi aktivitas di dunia maya. Salah satu caranya adalah dengan menertawakan orang yang tertindas. 

Faktor kedua, adanya kebosanan dan kurangnya penghargaan yang dimiliki seseorang. Sehingga, ini menyebabkan orang tersebut mencari eksistensi dengan menjadi pembully di dunia maya. 

Selain kedua tersebut, perilaku perundungan siber juga dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal dari korban dan pelaku perundungan siber. Adapun faktor-faktornya sebagai berikut: 

Faktor Internal 
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari diri pelaku ataupun korban perundungan siber, misalnya: 

 1. Kemampuan pelaku empati. 

 Seseorang yang tidak empati serta tidak mengerti tentang etika yang baik secara online biasanya sulit untuk mengontrol perilaku mereka di dunia online. 

 2. Karakter korban. 

 Remaja dengan jiwa yang rentan dapat menjadi pelaku atau korban dari perundungan siber. 

3. Koneksivitas perilaku pelaku dan korban. 

Semakin tinggi intensitas perilaku perundungan yang dilakukan oleh pelaku perundungan siber, maka korban akan semakin berperilaku reaktif. 

Faktor Eksternal 
Faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar diri pelaku ataupun korban perundungan siber, misalnya: 

1. Intensitas penggunaan media sosial, semakin tinggi intensitas pemakaian media sosial, maka semakin besar peluang remaja melakukan perundungan siber ataupun menjadi korbannya. 

2. Perkembangan media sosial yang semakin pesat di berbagai kalangan sebagai alat komunikasi yang mudah digunakan dan diakses, membawa tren baru dalam masyarakat sebagai media untuk melakukan penindasan secara online atau yang dikenal dengan perundungan siber. 

UNICEF mengatakan perundungan yang terjadi secara online, dapat menimbulkan banyak dampak buruk salah satunya perasaan seperti diserang dari mana-mana, bahkan di dalam rumah sendiri. 

Menurut Rudi (2010:67) beberapa perilaku yang umum dalam tindakan perundungan siber dan dijadikan sebagai indikator dalam variabel perundungan siber (cyberbullying) yaitu konflik (flame war) yang mencakup tiga hal. 

Pertama, perdebatan yang tidak esensial atau penyanggahan tanpa dasar yang kuat dengan menggunakan bahasa yang kasar di online forum. 

Kedua, gangguan (harrasment) yakni terjadi dalam media sosial secara berulang-ulang. Ketiga, impersonatin yaitu berpura-pura menjadi orang lain dan mengirim pesan yang bertujuan agar orang lain mendapat masalah. 

Cara Ampuh Mengatasi Cyberbullying 

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah perundungan siber terjadi, yaitu: 

1. Jangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di media sosial dan orang-orang yang terindikasi kerap melakukan perundungan baik di dunia nyata maupun siber. 

2. Gunakan filter atau penyaring untuk surel, panggilan masuk di telepon genggam, dan SMS. 

3. Hindari mengunggah dan mengirimkan gambar tidak senonoh kepada siapa pun di dunia siber. 

4. Jangan menuliskan semua informasi diri di profil media sosial agar tidak terjadi pencurian identitas yang mengarah pada pembuatan akun palsu dari pihak yang tidak bertanggung jawab. 

5. Jangan terpancing untuk memberikan respons pada apapun di media sosial yang mengarah pada pertengkaran daring dan postingan yang bernada negatif. 

6. Jangan memberitahukan kata sandi media sosial yang dimiliki kepada siapa pun. Sangat perlu untuk mengganti kata sandi secara berkala untuk mengurangi risiko peretasan. 

Mari kita pahami sebab dan cara mengatasi serta antisipasi terjadinya cyberbullying tersebut. Mulai sekarang, usahakan untuk lebih bijak saat berada di lingkungan virtual dengan mempertimbangkan konten sebelum mengunggahnya.**

Komentar

Postingan Populer