Tak Karuan

Lama sekali rasa penasaranku bergumam.
Tiba saatnya aku memahami sendiri, segala keluh kesah rasa itu pun nyatanya benar ada.
Terlihat begitu pandai menasihati orang lain, tiba akhirnya terjerumus juga dengan rasa ini.

Tak karuan.

Seperti bintang dan bulan yang menyinari bumi di malam hari, seperti itu pula rasa bahagia hadir dan pergi. Kebahagiaan tak berlarut, seperti halnya kesedihan.

Usai kepergiannya, ada saja yang datang.
Usai kedatangannya, ada saja yang pergi.

Apakah ini keresahan?
Tentu saja iya. Ini rasa resah yang telah kubuat rumit sendiri. Pasalnya tak ada satupun manusia yang kuizinkan tahu. Diriku terlalu batu untuk cair dan mempercayakan kepala lain. Huhuuu. Aku lebih memilih keamanan dan kenyamanan privasiku. Cukup kuceritakan dan kuserahkan segala resah ini kepada Allah yang tak pernah meresahkan.

Aku selalu percaya apapun yang datang dan pergi itu atas izin Tuhanku. Aku risau jika yang pergi adalah hal yang baik, tapi aku kembali tenang karena sadar bahwa boleh jadi yang menurutku baik tidaklah baik menurut Tuhanku.

Lantas buat apa lagi resah?
My answer is... karena resah ini sebenarnya banyak memberikan arti untukku bisa lebih kuat lagi menjalani tantangan ke depannya. 

Bentrok dalam diri, membuatku bisa lebih tenang menghadapi bentrok pikiran dengan manusia lain. 

Terlatih bentrok pikiran juga memberiku karakter yang penuh pertimbangan. Berbagai pertimbangan ini kian mengokohkan prinsipku untuk berdiri di atas kebenaran, melakukan sesuatu dengan segala kehati-hatian, dan tentunya tidak gegabah.

#ResahdalamPertentangan #KetenangandalamTantangan #BentrokPikiran #KuatdalamKeraguan #PrinsipyangTeguh

Komentar

Postingan Populer