Kenangan Tepi Laut: Silaturahmi di Makam Dekat Perahu

Musim silaturahmi adalah waktu yang selalu dinantikan. Udara yang sejuk dan langit yang cerah menambah suasana yang hangat saat keluarga besar berkumpul. Pada suatu pagi yang cerah, saya memutuskan untuk mengunjungi kuburan, tempat orang-orang tercinta yang telah tiada.

Perjalanan menuju kuburan selalu membawa kenangan tersendiri. Di sepanjang jalan, hamparan sawah yang hijau dan pepohonan yang rimbun menjadi pemandangan yang menenangkan. Saya teringat akan cerita-cerita masa lalu yang diceritakan oleh orang tua tentang kehidupan mereka. 

Setibanya di kuburan, suasana hening menyelimuti. Ada rasa damai yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Saya berjalan menuju makam kakek dan nenek, yang selalu menjadi tujuan utama setiap kali berkunjung ke sini. Batu nisan yang sederhana dengan tulisan yang mulai pudar menjadi pengingat akan kehidupan yang telah mereka jalani.

Saya duduk di samping makam, membaca doa dan mengenang kembali momen-momen berharga bersama mereka. Seolah mereka masih ada di sini, mendengarkan setiap kata yang saya ucapkan. Dalam hening, saya merasakan kehadiran mereka yang seakan memberi kekuatan dan ketenangan.

Kunjungan ke kuburan bukan hanya tentang mengingat orang-orang yang telah tiada, tetapi juga tentang merenungi perjalanan hidup kita sendiri. Setiap langkah di kuburan mengingatkan kita akan betapa berharganya waktu yang kita miliki dan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga dan teman-teman.

Langit yang cerah di musim silaturahmi seakan memberi pesan bahwa meskipun mereka telah tiada, kenangan dan cinta mereka akan selalu menyertai kita. Setiap kunjungan ke kuburan menjadi momen refleksi dan penghargaan atas kehidupan yang kita miliki. 

Saya pulang dengan hati yang lebih ringan, siap menjalani hari-hari berikutnya dengan semangat dan rasa syukur. Musim silaturahmi ini membawa makna yang lebih dalam, mengajarkan kita untuk selalu menghargai setiap momen dan orang-orang yang kita cintai.

Komentar

Postingan Populer